Minggu, 02 Februari 2014

Air Kesehatan (MILAGROS)








SEMANGAT PAGI.!!
Salam Sejahtera untuk kita semua.
Perkenalkan nama saya Aswin Hastoro Gani  ingin menyampaikan kabar gembira tentang Dahsyat-nya air MILAGROS. 


Begitu banyak kisah yang menyebutkan tentang khasiat Air Zam-Zam bagi kesehatan. Oleh banyak pihak hal ini disinyalir sebagai sebuah sugesti yang tersiar. Namun mengingat semakin maraknya kabar mengenai hal ini, maka hal ini mengundang banyak ketertarikan pakar kesehatan untuk melakukan penelitian secara ilmiah tentang fenomena ini. Mereka berlomba-lomba untuk mengetahui tentang apa saja yang terkandung di dalam Air Zam-Zam.

Dari banyak penelitian yang dilakukan para ahli, disebutkan bahwa kandungan mineral pada Air Zam-Zam bersifat sangat basa (Super Alkali) dimana hal ini sangat efektif untuk menyeimbangkan kadar asam yang berlebih di dalam tubuh, sehingga dapatlah dipahami secara ilmiah tentang "mengapa Air Zam-Zam memiliki manfaat yang besar bagi kesehatan".

Berikut ini beberapa manfaat Alkali ;

  • Meningkatkan power sampai 100% secara instan.
  • Sebagai anti oksidan dan menetralisir radikal bebas yang merusak sel dalam tubuh.
  • Sebagai zat yang kaya akan Hidrogen dan mineral.
  • Meningkatkan kekebalan tubuh/imunitas tubuh.
  • Membuang racun/toksin dalam tubuh.
  • Memperlancar penyerapan nutrisi dalam tubuh.
  • Mengatasi gangguan kulit, alergi, proriasis, dan penuaan dini.
  • Membantu menstabilkan tekanan darah.
  • Meringankan sembelit (konstipasi), maag dan gangguan pencernaan lainnya.
  • Mengatasi nyeri sendi, asam urat, kejang otot, dan kelelahan.
  • Mengatasi nyeri ulu hati, mual, tekanan darah tinggi.
  • Mengatasi migrain, kegemukan, dan keropos tulang.
  • Menyembuhkan kanker, infeksi, peradangan, dan kencing manis.
  • Meningkatkan stamina dan vitalitas tubuh.
  • Meningkatkan rasa serta aroma makanan dan minuman.

Mengingat arti penting dari fenomena inilah kini Grahasolution menghadirkan MILAGROS.MILAGROS adalah Super Stable Alkaline dengan pH 9,8; Strenght Anti-oxidant (-350mV);Powerfull Scalar EnergyIonized Mineral Organic Form (TDS 40ppm); dan diperkaya oksigen dengan molekul air (5-6) yang sangat mudah diserap oleh tubuh.
MILAGROS mampu meningkatkan power, mengeluarkan racun, menurunkan dan meningkatkan kadar oksigen dalam tubuh kita, sehingga mengkonsumsi MILAGROS setiap hari dapat menjaga kesehatan, mengoptimalkan fungsi organ tubuh, mempercepat proses penyembuhan, mencegah penuaan dini dan menjaga berat badan ideal.

MILAGROS dapat digunakan sebagai alat bantu untuk terapi penyembuhan beberapa penyakit, antara lain; Kolesterol, Stroke, Darah Tinggi, Jantung, Asam Urat, dan Gagal Ginjal, Tumor, Kanker, dan lain-lain.

Dr.Theodore Barody
Penulis "Alkalize or Die"
Alkali atau Mati
"Saya telah memberikan lebih dari 5000 galon alkali untuk berbagai kondisi kesehatan yang ada. Saya percaya bahwa pemulihan yang disebabkan oleh air alkali membawa keuntungan bagi setiap orang. Tumor, Kanker tidak dapat hidup dalam keadaan air alkali. Semua pasien-pasien kanker sebaiknya diberikan air alkali, kita sebaiknya selalu minum air alkali agar tubuh kita tidak menyediakan lingkungan yang cocok bagi tumor dan kanker untuk hidup".
  
Konsumsi 1 botol MILAGROS setara dengan konsumsi;
# 248gr Bayam
# 100gr Brokoli
# 2 Buah Kiwi
# 7 Buah Jeruk
# 4 Buah Apel
# dan 1 gelas Teh Hijau.


Selain kandungan mineral organik dan molekul air yang kecil (micro cluster), hal lain yang menjadikan MILAGROS sebagai air minum yang spesial adalah karena MILAGROS memiliki tiga hal penting di dalamnya, yakni;

  1. (Super Stebel Alkaline)    ; air dengan pH 9,8 yang kadar ke-Alkalian-nya sangat stabil.
  2. (Strenght Anti-Oxidant)     ; memiliki kandungan Anti-Oksidan yang tinggi hingga -350 mV.
  3. (Powerfull Scalar Energy) ; memiliki Energi Skalar yang cukup kuat.







    Apa itu Air Alkali ?
    Yaitu unsur ion garam yang terkandung dalam elemen logam basa. Air Alkali atau Air Basa berfungsi sebagai penyeimbang kelebihan asam pada tubuh yang jika di konsumsi secara teratur akan mendatangkan efek penyembuhan bagi berbagai macam penyakit.

    Kenapa Air Alkali itu penting ?
    Penelitian menunjukan bahwa tubuh manusia jauh lebih sering mengalami dan berpotensi menderita kelebihan asam (acidosis) dibandingkan kelebihan basa (alkalidosis). 
    Perlu diketahui bahwa banyak penyakit disebabkan karena limbah asam tidak terbuang keluar dari tubuh dan mengendap dalam sebagian organ tubuh manusia. Ini adalah awal di mana sel di sekitarnya mulai mengalami penurunan fungsi. Itulah sebabnya Air Alkali sering di anggap  penyembuhan atas berbagai penyakit. Untuk menekankan arti penting Alkali ini, bahkan seorang pakar kesehatan, Dr.Theodore Baroody menyatakan "Alkalize or Die"
    (Alkali atau Mati).



    Apa itu Anti-Oksidan ?
    Anti-Oksidan merupakan sebutan untuk zat yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan Radikal Bebas.
    Secara alami, zat ini sangat besar peranannya pada manusia untuk mencegah terjadinya penyakit.
    Anti-Oksidan melakukan semua itu dengan cara menekan kerusakan sel yang terjadi akibat proses oksidasi Radikal Bebas.

    Kenapa Anti-Oksidan itu penting ?
    Anti-Oksidan membantu menghentikan proses perusakan sel dengan cara memberikan elektron kepada Radikal Bebas. Anti-Oksidan akan menetralisir Radikal Bebas sehingga tidak mempunyai kemampuan lagi mencuri elektron dari sel dan DNA.



    Apa itu Scalar Energy ?
    Scalar Energy adalah gelombang elektro magnetik yang menyebar ke semua arah(longitudinal). Energi ini berbeda pada energi-energi pada umumnya, karena gelombang Energi Skalar ini mampu melewati benda padat tanpa kehilangan intensitasnya. Energi ini juga dapat menyelaraskan elektron-elektron di dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan power hingga 100%.

    Kenapa Scalar Energy itu penting ?
    Beberapa saat belakangan ini para ilmuwan mulai menemukan metode pemanfaatan Energi Skalar bagi kesehatan. Energi Skalar dapat menambah energi bahkan mempertahankannya di dalam tubuh.
    Sementara itu Dr.Glen Rein, seorang ahli bio-fisika dari Amerika memaparkan bahwa 'Energi Skalar dapat meningkatkan kemampuan sel-sel darah putih atau lymphosite dalam membunuh penyakit hingga 75%'.






    Apa Manfaat dari Mengkonsumsi MILAGROS ?
    Secara garis besar, berikut adalah 10 manfaat/kebaikan MILAGROS;
    1. Memperlancar sistem pencernaan dan menyeimbangkan kadar gula darah;
    2. Mencegah Kanker, Tumor, Osteoporosis, serta menjaga Ginjal dan Hati;
    3. Berdayaguna bagi Kecantikan;
    4. Meningkatkan Kesuburan;
    5. Menyehatkan Jantung dan Menstabilkan Tekanan Darah;
    6. Sebagai media terapi untuk Stroke dan Asam Urat;
    7. Melarutkan Lemak Jenuh dan Kolesterol.
    8. Mengatasi penyakit Kulit dan Mata;
    9. Memberikan efek Relaksi dan Mengurangi Stress;
    10. Menyeimbangkan dan Meningkatkan Kebugaran Tubuh;
    11. Menyembuhkan dari kecanduan Narkoba/Minuman Keras; 
    dan masih banyak lagi...


    Sudahkah Anda minum MILAGROS pagi ini?
    Usahakan minimal 1 botol sehari ya.! agar tubuh kita optimal kesehatannya.

    Yuk belajar sedikit pagi ini.

    Kondisi ASAM dalam tubuh merupakan kondisi terbaik untuk hidupnya KUMAN.
    Banyak KUMAN akan memproduksi banyak MYCOTOXIN (RACUN) dalam tubuh yang asam,
    banyak MYCOTOXIN akan menghambat produksi KOENZIM-A yang berfungsi untuk mengoptimalkan KERJA SYARAF, MOOD, KONSENTRASI, FOKUS, termasuk PEMBULUH DARAH.


    Kenapa sih air MILAGROS bisa membantu dalam penyembuhan & pencegahan terhadap berbagai penyakit.?

    Banyak kesaksian orang sembuh dari penyakitnya & tidak kambuh lagi setelah minum airMILAGROS.

    kok bisa ?


    dengan minum MILAGROS maka tubuh kita akan BASA.

    Tubuh BASA =>> Kuman MATI =>> Mycotoxin HILANG =>> Produksi KOENZIM-A =>> 
    Tetap OPTIMAL =>> Kerja SYARAF tubuh pun akan menjadi AMAZING.!!




    Demo Alkali dan Anti-Oksidan;

    http://www.youtube.com/watch?v=pzVHZbFwccc

    Demo Scalar Energy;

    http://www.youtube.com/watch?v=0riupuTag5k

    MILAGROS Slideshow;

    http://www.youtube.com/watch?v=BsWD3CsG0pI






    Menarik bukan ?

    Ayo mulailah hidup sehat dari diri kita & keluarga.
    Sehat bersama MILAGROS miracle inside.



    Saran Pemakaian/Cara Konsumsi:

    1 Botol setelah bangun pagi (sebelum mengkonsumsi apapun), 
    sebaiknya sekitar pukul 05.00am - 07.00am;

    1 Botol sekitar pukul 15.00 - 15.30pm;

    1 Botol sebelum tidur, sebaiknya sekitar pukul 21.00 - 22.00pm;



    TUNGGU APA LAGI.?
    ORDER SEKARANG JUGA.! 

    2 DUS = 24 Botol
    1 Botol = 612ml
    FREEongkos kirim DKI JAKARTA/BEKASI/DEPOK/BOGOR.




    Pemesanan, Pengiriman, dan Sekedar Bertanya Tanya bisa Hubungi Kami :
    Aswin Hastoro Gani
    WhatsApp/Telp. : 087783871469 / pin : 76185B64


    "Kesehatan begitu berarti ketika kita sakit"

    Pengawasan


    PENGERTIAN PENGAWASAN

    Pengawasan adalah aktivitas yang mengusahakan agar pekerjaan- pekerjaan terlaksana sesuai dengan rencana yang ditetapkan dan atau hasil yang dikehendaki (Ranupandojo, 2000: 109).
    Pengawasan mempunyai hubungan yang erat dengan fungsi manajemen lainnya, terutama dengan fungsi perencanaan. Oleh karena itu Herbert G. Hicks dalam Ulbert Silalahi (2002: 175) mengatakan bahwa pengawasan adalah berhubungan dengan :
    1. Perbandingan kejadian-kejadian dengan rencana-rencana
    2. Melakukan tindakan-tindakan korektif yang perlu terhadap kejadian-kejadian yang menyimpang dari rencana-rencana.


    Sedangkan Sondang P. Siagian dalam Ulbert Silalahi (2002 : 175) mengemukakan pengertian pengawasan yaitu proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
    Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan, bahwa pengawasan adalah proses untuk menjaga agar kegiatan terarah menuju pencapaian tujuan seperti yang direncanakan dan bila ditemukan penyimpangan-penyimpangan diambil tindakan koreksi.


    TIPE-TIPE PENGAWASAN
    1. Pengawasan pendahuluan (preliminary control). Memusatkan perhatian pada masalah mencegah timbulnya deviasi?deviasi pada kualitas serta kuantitas sumber?sumber daya yang digunakan pada organisasi?organisasi. Sumber?sumber daya ini harus memenuhi syarat?syarat pekerjaan yang ditetapkan oleh struktur organisasi yang bersangkutan. Para pegawai atau karyawan perlu memiliki kemampuan, baik kemampuan fisik ataupun kemampuan intelektual untuk melaksanakan tugas?tugas yang dibebankan kepada mereka. Bahan?bahan yang akan digunakan harus memenuhi kualitas tertentu dan mereka harus tersedia pada waktu dan tempat yang tepat. 
    2. Pengawasan pada saat pekerjaan berlangsung (concurrent control). Memonitor pekerjaan yang berlangsung guna memastikan bahwa sasaran?sasaran telah dicapai. Alat prinsip dengan apa pengawasan dapat dilaksanakan adalah aktivitas para manajer yang memberikan pengarahan atau yang melaksanakan supervisi.
    3. Pengawasan feedback (feedback control). Memusatkan perhatian pada hasil?hasil akhir. Tindakan korektif ditujukan ke arah proses pembelian sumber daya atau operasi?operasi aktual. Tipe pengawasan ini mencapai namanya dari fakta bahwa hasil?hasil historikal mempengaruhi tindakan?tindakan masa mendatang.

    Selain itu terdapat tiga tipe pengawasan lainnya, antara lain:
    Terdapat tiga fase pengawasan, yaitu
    1. pengawasan awal
    2. pengawasan tengah berjalan
    3. pengawasan akhir. Lebih lanjut Maman Ukas memperjelas bahwa:

    Maksud dari pada pengawasan awal yang mendahului tindakan adalah tiada lain untuk mencegah serta membatasi sedini mungkin kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan sebelum terjadi. Dengan kata lain tindakan berjaga-jaga sebelum memulai suatu aktivitas. Sedangkan pengawasan tengah berjalan dilakukan untuk memantau kegiatan yang sedang dilaksanakan. Dengan cara membandingkan standar dengan hasil kerja, sehingga perlu ada tindakan-tindakan korektif untuk menghindari penyimpangan-penyimpangan. Bukan hanya manajer yang bertindak, tetapi bawahan pun dapat melakukannya untuk dapat memberikan masukan pada organisasi bagi tindakan-tindakan perencanaan yang akan berulang di masa yang akan datang. Sebenarnya pengawasan akhir tidak berdiri sendiri tetapi merupakan hasil kombinasi pada pengawasan awal dan tengah.




    TAHAP-TAHAP PROSES PENGAWASAN

    Dalam melakukan pengawasan terhadap bawahan yang dilakukan oleh manajer ataupun atasan maka perIu dilakukan tahapan atau proses pengawasan. Menurut Kadarman (2001, hal. 161) langkah-langkah proses pengawasan yaitu:
    1. Menetapkan Standar; Karena perencanaan merupakan tolak ukur untuk merancang pengawasan, maka secara logis hal irri berarti bahwa langkah pertama dalam proses pengawasan adalah menyusun rencana. Perencanaan yang dimaksud disini adalah menentukan standar.
    2. Mengukur Kinerja; Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi kinerja yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.
    3. Memperbaiki Penyimpangan; Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.


    Sedangkan menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses pengawasan terbagi atas 4 tahapan, yaitu:
    1. Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan.
    2. Mengukur pelaksanaan
    3. Membandingkan pelaksanaan dengan standar dan temukanlah perbedaan jika ada.
    4. Memperbaiki penyimpangan dengan cara-cara tindakan yang tepat.

    Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa proses pengawasan dilakukan berdasarkan beberapa tahapan yang harus dilakukan. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan standard perencanaan sehingga dalam melakukan pengawasan manajer mempunyai standard yang jelas.
    Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah mengukur kinerja pegawai, sejauh mana pegawai dapat menerapkan perencanaan yang telah dibuat atau ditetapkan perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya secara optimal. Kemudian setelah menetapkan standar dan mengukur kinerja maka hal yang perlu dilakukan adalah membandingkan pelaksanaan dengan standar yang telah membandingkan pelaksanaan dengan standar yang telah ditetapkan. Dan yang terakhir adalah melakukan perbaikan jika ditemukan penyimpangan­-penyimpangan yang terjadi.



    PENTINGNYA PENGAWASAN

    Suatu prganisasi akan berjalan terus dan semakin komplek dari waktu ke waktu, banyaknya orang yang berbuat kesalahan dan guna mengevaluasi atas hasil kegiatan yang telah dilakukan, inilah yang membuat fungsi pengawasan semakin penting dalam setiap organisasi. Tanpa adanya pengawasan yang baik tentunya akan menghasilkan tujuan yang kurang memuaskan, baik bagi organisasinya itu sendiri maupun bagi para pekerjanya.
    Ada beberapa alasan mengapa pengawasan itu penting, diantaranya :
    • Perubahan lingkungan organisasi; Berbagai perubahan lingkungan organisasi terjadi terus-menerus dan tak dapat dihindari, seperti munculnya inovasi produk dan pesaing baru, diketemukannya bahan baku baru dsb. Melalui fungsi pengawasannya manajer mendeteksi perubahan yang berpengaruh pada barang dan jasa organisasi sehingga mampu menghadapi tantangan atau memanfaatkan kesempatan yang diciptakan perubahan yang terjadi.
    • Peningkatan kompleksitas organisasi; Semakin besar organisasi, makin memerlukan pengawasan yang lebih formal dan hati-hati. Berbagai jenis produk harus diawasi untuk menjamin kualitas dan profitabilitas tetap terjaga. Semuanya memerlukan pelaksanaan fungsi pengawasan dengan lebih efisien dan efektif.
    • Meminimalisasikan tingginya kesalahan-kesalahan; Bila para bawahan tidak membuat kesalahan, manajer dapat secara sederhana melakukan fungsi pengawasan. Tetapi kebanyakan anggota organisasi sering membuat kesalahan. Sistem pengawasan memungkinkan manajer mendeteksi kesalahan tersebut sebelum menjadi kritis.
    • Kebutuhan manager untuk mendelegasikan wewenang; Bila manajer mendelegasikan wewenang kepada bawahannya tanggung jawab atasan itu sendiri tidak berkurang. Satu-satunya cara manajer dapat menen-tukan apakah bawahan telah melakukan tugasnya adalah dengan mengimplementasikan sistem penga-wasan.
    • Komunikasi
    • Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi


    Langkah terakhir adalah pembandingan penunjuk dengan standar, penentuan apakah tindakan koreksi perlu diambil dan kemudian pengambilan tindakan.


    PERANCANGAN PROSES PENGAWASAN

    Wiliam H. Newman menetapkan prosedure sistem pengawasan dimana dikemukakan 5 jenis pendekatan, yaitu:
    1. Merumuskan hasil yang di inginkan; Yang dihubungkan dengan individu yang melaksanakan.
    2. Menetapkan penunjuk hasil; Dengan tujuan untuk mengatasi dan memperbaiki penyimpangan sebelum kegiatan diselesaikan.
    3. Menetapkan standar penunjuk dan hasil; Dihubungkan dengan kondisi yang dihadapi.
    4. Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik; Dimana komunikasi pengawasan didasarkan pada prinsip manajemen by excetion yaitu atasan diberi informasi bila terjadi penyimpangan pada standar.
    5. Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi

    Berdasarkan uraian di atas, maka dapat diambil satu kesimpulan bahwa proses pengawasan merupakan hal penting dalam menjalankan kegiatan organisasi, oleh karena itu setiap pimpinan harus dapat menjalankan fungsi pengawasan sebagai salah satu fungsi manajemen.
    Pengawasan yang dilakukan oleh pimpinan organisasi akan memberikan implikasi terhadap pelaksanaan rencana, sehingga pelaksanaan rencana akan baik jika pengawasan dilakukan secara baik, dan tujuan baru dapat diketahui tercapai dengan baik atau tidak setelah proses pengawasan dilakukan. Dengan demikian peranan pengawasan sangat menentukan baik buruknya pelaksanaan suatu rencana.
    Mengenai pentingnya pelaksanaan pengawasan untuk mensukseskan rencana, Winardi (2000:172) mengungkapkan bahwa: “pengawasan berarti membuat sesuatu terjadi, sesuai dengan apa yang menurut rencana akan terjadi. Perencanaan dan pengawasan boleh dikatakan tidak dapat kita pisahkan satu sama lain, dan mereka ibarat: kembar siam dalam bidang manajemen”.


    BIDANG-BIDANG PENGAWASAN STRATEGIK

    Bidang strategik yang dapat membuat organisasi secara keseluruhan mencapai sukses yaitu;
    • Transaksi Keuangan Analisis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)


    Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
    • Manajemen Kas (Cash Management)
    • Pengelolaan Biaya (Cost Control)
    • Hubungan Manajer dan Bawahan

    Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.
    • Operasi-operasi Produktif


    ALAT BANTU PENGAWASAN MANAJERIAL

    Alat-alat pengawasan yang paling dikenal dan paling umum digunakan adalah :
    1. Manajemen Pengecualian (Management by Exception); Manajemen pengecualian adalah teknik pengawasan yang memungkinkan hanya penyimpangan kecil antara yang direncanakan dan kinerja aktual yang mendapatkan perhatian dari wirausahawan. Manajemen penegecualian didasarkan pada prinsip pengecualian, prinsip manajemen yang muncul paling awal pada literatur manajemen. Prinsip pengecualian menyatakan bahwa bawahan menangani semua persoalan rutin organisasional, sementara wirausahawan menangani persoalan organisasional non rutin atau diluar kebiasaan.
    2. Management Information System (MIS); MIS yaitu suatu metoda informal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membantu proses pembuatan keputusan dan memungkinkan fungsi-fungsi perencanaan, pengawasan dan operasional organisasi yang dilaksanakan secara efektif.


    MIS dirancang melalui beberapa tahap utama yaitu :
    1. Tahap survei pendahuluan dan perumusan masalah.
    2. Tahap desain konseptual.
    3. Tahap desain terperinci.
    4. Tahap implementasi akhir.

    Kriteria agar MIS berjalan efektif, yaitu :
    • Mengikut sertakan pemakai dalam tim perancangan
    • Mempertimbangkan secara hati-hati biaya system
    • Memperlakukan informasi yang relevan dan terseleksi
    • Adanya pengujian pendahuluan
    • Menyediakan latihan dokumentasi tertulis bagi para operator dan pemakai system

    Sedangakan criteria utama MIS efektif yaitu :
    • Pengawasan terhadap kegiatan yang benar
    • Tepat waktu dalam pemakainya
    • Menekan biaya secara efektif
    • System yang digunakan harus tepat dan akurat
    • Dapat diterima oleh yang bersangkutan


    MANAGEMENT BY EXCEPTION (MBE)

    MBE atau prinsip pengecualian, dengan titik perhatian pada pengawasan yang paling kritis dan mempersilahkan karyawan atau manajemen tingkat rendah untuk membuat variasinya. Ini digunakan untuk operasi-operasi yang bersifat otomatis dan rutin.
    Manajemen oleh Exception merupakan kebijakan "dimana manajemen mencurahkan banyak waktu untuk menyelidiki hanya situasi di mana hasil aktual berbeda secara signifikan dari hasil yang direncanakan. Ide dasarnya adalah manajemen yang harus menghabiskan waktu yang berharga yang berkonsentrasi pada item yang lebih penting (seperti membentuk perusahaan Perhatian masa depan tentu saja strategis). yang diberikan hanya kepada penyimpangan bahan memerlukan penyelidikan.

    Hal ini tidak sepenuhnya identik dengan konsep manajemen pengecualian dalam bahwa ia menjelaskan kebijakan mana fokus mutlak pada manajemen pengecualian, berbeda dengan penerapan manajemen pengecualian moderat.
    Dalam Manajemen Proyek, Manajemen implikasi oleh Eksepsi adalah bahwa papan proyek harus memenuhi ketika keputusan-keputusan kunci tentang proyek harus diambil, dan tidak pada interval teratur. Manajer proyek harus menghasilkan Laporan Pengecualian untuk memanggil dewan untuk pertemuan tersebut.
    Jenis manajemen dapat menjadi kuat jika diperlukan untuk memproses banyak data untuk membuat keputusan manajerial. Masalah dengan kebijakan ini adalah bahwa hal itu dapat mengakibatkan perilaku rabun. Perilaku ini menunjukkan bahwa manajemen yang lebih rendah pergeseran tujuan dari menjalankan bisnis yang sukses dalam lingkungan dunia nyata, untuk makan auditor terpusat dan manajer dengan data keuangan yang akan diinterpretasikan sebagai dalam. Dalam situasi ini, seorang manajer perusahaan mungkin menjual aset seperti peralatan (penting untuk produktivitas jangka panjang) untuk memanipulasi rasio akuntansi yang digunakan dalam menentukan pengecualian. Dengan demikian, manajemen yang lebih rendah dalam beberapa kasus dapat menghindar yang ditandai sebagai pengecualian, sehingga merugikan jangka panjang pabrik mereka mengelola.



    MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (MIS)

    adalah suatu aplikasi Sistem Informasi yang menyediakan laporan informasi terpadu bagi pihak manajemen. MIS dihasilkan dari beberapa database yang menyimpan data dari benyak sumber, termasuk didalamanya Transaction Processing System/TPS. MIS menyajikan informasi yang detail, rangkuman informasi dan informasi terpilih. MIS merupakan salah satu elemen manajemen yang dirasa penting oleh banyak perusahaan.



    KARAKTERISTIK-KARAKTERISTIK PENGAWASAN YANG EFEKTIF

    Agar dapat efektif setiap pengawasan harus memenuhi kriteria tertentu. Kriteria penting bagi pengawasan yang baik menurut pendapat Ranupandojo (2000: 114) yaitu :
    • Informasi yang akan diukur harus akurat
    • Pengawasan harus dilakukan tepat waktu disaat penyimpangan diketahui
    • Sistem Pengawasan yang dipergunakan harus mudah dimengerti oleh orang lain
    • Pengawasan harus dititik beratkan pada kegiatan-kegiatan strategis
    • Harus bersifat ekonomis, artinya biaya pengawasan harus lebih kecil dibandingkan dengan hasilnya
    • Pelaksanaan pengawasan sesuai dengan struktur organisasi
    • Harus sesuai dengan arus kerja atau sesuai dengan sistem dan prosedur yang dilaksanakan dalam organisasi
    • Harus luwes dalam menghadapi perubahan-perubahan yang ada
    • Bersifat memerintah dan dapat dikerjakan oleh bawahan
    • Sistem pengawasan harus dapat diterima dan dimengerti oleh semua anggota organisasi.

    PENGARAHAN & PENGEMBANGAN ORGANISASI

    • Perubahan dan Pengembangan Organisasi
    • Manajemen Konflik


     

    KEKUATAN-KEKUATAN PENYEBAB PERUBAHAN

    a) Kekuatan-kekuatan eksternal
    Perubahan organisasi terjadi karena adanya perubahan-perubahan dalam berbagai variable eksternal seperti system politik, ekonomi, teknologi, pasar, dan nilai-nilai. Kenaikan biaya dan kelangkaan berbagai SDA, keamanan karyawan dan peraturan-peraturan anti polusi, boikot pelanggan adalah beberapa contoh factor-faktor lingkungan yang merubah kehidupan orang baik sebagai karyawan maupun langgganan dalam tahun-tahun terakhir. Berbagai kekuatan eksternal dari kemajuan teknologi sampai kegiatan-kegiatan persaingan dan perubahan pola kehidupan, dapat menekan organisasi untuk mengubah tujuan, struktur dan metode operasinya.

    b) Kekuatan-kekuatan internal
    Kekuatan-kekuatan pengubah internal merupakan hasil dari factor-faktor seperti tujuan, strategi, kebijaksanaan manajerial dan teknologi baru serta sikap dan perilaku para karyawan. Sikap dan ketidak puasan karyawan seperti ditunjukkan dalam tingkat perputaran atau pemogokan, dapat menyebabkan berbagai perubahan dalam kebijaksanaan dan praktek manajemen.



    CARA-CARA PENANGANAN PERUBAHAN

    Cara menangani perubahan organisasi memerlukan pendekatan. 
    1. Konsep perubahan reaktif dan yang kedua program perubahan yang direncanakan (Planed Cange). Pada cara pertama biayanya murah dan sederhana serta ditangani secara cepat, di mana manajer akan memberikan reaksi setelah masalah terjadi. Misalnya bila peraturan pemerintah baru mensyaratkan perusahaan untuk mempunyai perlindungan terhadap kebakaran mungkin manajer membeli alat-alat kebakaran.
    2. Proses produktif, thomas dan Bennis mendefinisikan perubahan yang direncanakan sebagai perencanaan dan implementasi inovasi struktural, kebijaksanaan secara sengaja. Pendekatan ini tepat bila keseluruhan atau sebagaian besar satuan organisasi menyiapkan diri untuk menyesuaikan dengan perubahan.


    Pendekatan ini mempunyai ruang lingkup yang lebih besar dan merupakan sarana penanganan perubahan-perubahan yang menyangkut kelangsungan hidup organisasi. Dan mengantisipasi baik perubahan-perubahan eksternal maupun internal. Karena kompleksitas perubahan yang terjadi, manajer harus lebih memahami pentingnya dan menggunakan perubahan organisasi yang direncanakan. Peranan dari pengantar perubahan (change agent) yaitu bertanggung jawab atas kepemimpinan dalam proses pengelolaan perubahan. Individu, kelompok dan organisasi yang menjadi sasaran perubahan disebut sistem klien.




    PENOLAKAN TERHADAP PERUBAHAN

    Penanganan penolakan terhadap perubahan:
    1. Pendidikan dan Komunikasi; Biasa digunakan bila ada kekurangan informasi atau ketidakpastian informasi dan analisis.
    2. Partisipasi dan Keterlibatan; Biasa digunakan bila pengambilan inisiatif tidak mempunyai semua informasiyang dibutuhkan umtuk merancang perubahan dan oranglain mempunyai kekuasaan untuk menolak.
    3. Kemudahan dan Dukungan; Biasa dilakukan bila orang – orang pendakkan karna masalah – masalh adaptasi atau penyesuaian.
    4. Negosiasi dan Persetujuan; Biasa digunakan bila banyak dari orang atau kelompok dengan kekuatan cukup besar untuk menolak akan kalah dalm suatu perubahan.
    5. Manipulasi dan Bekerjasama; Biasa digunakan bila taktik – taktik lain dirasa kurang bekerja maksimal dan di sisi lain biaya atau cost yang dikeluarkan besar .
    6. Paksaan eksplisit dan implisit; Biasa digunakan bila kecepatan adalah hal yang paling penting dan para pengusul mempunyai kekuasaan yang besar.



    PROSES PENGELOLAAN PERUBAHAN

    Proses pengelolaan perubahan harus mencakup dua gagasan dasar untuk mencapai efektifitas organisasi. Pertama ada retribusi kekuasaan dalam struktur organisasi, kedua retribusi ini dihasilkan dari proses perubahan yang bersifat pengembangan.

    Tahap-tahap Proses Perubahan 
    1. Tekanan dan desakan; Proses ini dimulai ketika manajemen puncak mulai merasa adanya kebutuhan atau tekanan akan perubahan. Misalnya adanya perubahan penjualan, penurunan produktivitas dan sebagainya.
    2. Intervensi dan Reorientasi; Digunakan untuk merumuskan masalah dan dimulai proses dengan membuat para anggota organisasi memusatkan perhatiannya pada masalah tersebut. Pihak-pihak luar sering digunakan, juga staff internal yang mempunyai dan dipandang ahli serta dapat dipercaya sebagai konsultan atau pengantar perubahan.
    3. Diagnosa dan pengenalan masalah; Informasi dikumpulkan dan dianalisa mana yang penting dan tidak penting.
    4. Penemuan dan pengenalan masalah; Pengantar perubahan mencoba menyelesaikan masalah-masalah yang diketemukan dan masuk akal dengan menghindari “metode-metode lama yang sama”. Bawahan didorong dan diajak untuk berpartisipasi, sehingga mereka lebih terikat pada serangkaian kegiatan.
    5. Percobaan dan hasil; Pada tahap keempat diuji dalam program-program yang berskala kecil dan hasilnya dianalisa.
    6. Pungutan dan penerimaan; Setelah diuji dan sesuai dengan keinginan, harus diterima secara sukarela dan harus menjadi sumber penguatan dan menimbulkan keterikatan pada perubahan.



    BERBAGAI PENDEKATAN PERUBAHAN ORGANISASI

    Harold J. Leavitt menyatakan bahwa organisasi dapat diubah melalui pengubahan struktur, teknologi dan atau orang-orangnya.

    1. Pendekatan struktur
    Pengubahan struktur organisasi menyangkut modifikasi dan pengaturan sistem internal, seperti acuan kerja, ukuran dan komposisi kelompok kerja, sistem komunikasi, hubungan-hubungan tanggung jawab atau wewenang. Pendekatan struktural dibagi menjadi tiga kelompok yang terdiri dari :
    • Melalui aplikasi prinsip-prinsip perancangan organisai klasik. Pendekatan ini berusaha untuk memperbaiki penciptaan pembagian kerja yang tepat dari tanggung jawab jabatan para anggota organisasi, pengubahan rentang manajemen, deskripsi jabatan dan sebagainya.
    • Melalui desentralisasi. Hal ini didasarkan pada penciptaan satuan-satuan organisasi yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri dan memutuskan perhatian pada kegiatan yang berorientasi tinggi. Hasilnya perbaikan prestasi kerja.
    • Melalui modifikasi aliran kerja dalam organisasi. Pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa aliran kerja dan pengelompokan keahlian yang tepat akan berakibat kenaikan produktifitas secara langsung dan cenderung memperbaiki semangat dan kepuasan kerja.

    2. Pendekatan teknologi
    Untuk mremperbaiki prestasi F.W. Taylor dan pengikutnya mencoba menganalisa dan memperbaiki interaksi-interaksi pada karyawan dan mesin-mesin untuk meningkatkan efisiensi sehubungan dengan perubahan teknologi adakalanya perubahan yang dilakukan ternyata sering tidak cocok dengan struktur organisasi.
    Hal ini dapat menciptakan ketidak senangan dan pemutusan hubungan diantara para anggota organisasi akibanya terjadi penurunan produktifitas lebih banyak kecelakaan dan tingkat perputaran karyawan yang tinggi.
    Penggabungan pendekatan struktural dan pendekatan teknologi (teknostruktural) bermaksud memperbaiki prestasi melalui perubahan berbagai aspek, baik struktur organisasi maupun teknologinya, contohnya pengenalan teknologi baru yang diikuti pengorganisasian kembali bagian-bagian menjadi lebih kecil.



    KONSEP PENGEMBANGAN ORGANISASI

    1. Pengertian
    Pengembangan organisasi adalah suatu perspektif tentang perubahan sosial yang direncanakan dan yang dibina. Hal ini menyangkut inovasi yang menyiratkan perubahan kualitatif dalam norma, pola perilaku dalam hubungan perorangan dan hubungan kelompok dalam persepsi tujuan maupun metode. Pengembangan organisasi dapat dirumuskan sebagai perencanaan, penataan dan bimbingan dari organisasi baru atau yang disusun kembali; 
    • yang mewujudkan perubahan dalam nilai-nilai, teknologi fisik dan atau sosial,
    • Menetapkan, mengembangkan dan melindungi hubungan-hubungan normatif dan pola-pola tindakan yang baru. 
    • Memperoleh dukungan dan kelengkapan dalam lingkungan tersebut.

    Secara ringkas pengembangan organisasi mencakup juga penyusunan kembali struktur organisasi, dan berkaitan dengan keseluruhan faktor yang mempengaruhi tugas dan fungsi seluruh organisasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan organisasi atau mempengaruhi desain organisasi adalah faktor lingkungan eskternal dan internal organisasi.

    Dengan demikian struktur organisasi baru dibentuk karena dipengaruhi oleh faktor internal dan external dimana organisasi eksis. Organisasi tidak berada dalam ruang isolasi. Organisasi harus menetapkan dan memelihara suatu jaringan untuk tetap hidup dan berfungsi. Organisasi harus memelihara suatu jaringan hubungan pertukaran dengan sejumlah organisasi lain dimana organisai itu eksis dan melibatkan diri dalam transaksi-transaksi dengan maksud memperoleh dukungan, mengatasi perlawanan, pertukaran sumber daya, penataan lingkungan dan memindahkan sistem norma dan nilai. Yang sangat penting adalah strategi dan taktik/kiat, dimana kepemimpinan menyesuaikan diri atau melakukan adaptasi dalam lingkungan tersebut. Oleh karena itu suatu organisasi akan memiliki lima unsur yang mesti ada, yaitu:
    Kepemimpinan menunjuk pada kelompok orang yang secara aktif berkecimpung dalam merumuskan doktrin dan program dan yang mengarahkan pelaksanaan dan interaksinya dengan lingkungan. Unsur ini merupakan unsur yang paling kritis dalam pengembangan organisasi karena proses perubahan yang dilakukan dengan sengaja itu memerlukan manajamen yang intensif,
    Doktrin sebagai spesifikasi dari nilai-nilai, tujuan, dan metode operasional yang mendasari tindakan. Doktrin dipandang sebagai sederetan kebijakan yang memproyeksikan baik internal organisasi itu sendiri maupun eksternal dari seperangkat citra dan harapan harapan mengenai tujuan organisasi dan gaya-gaya tindakan,
    Program menunjuk kepada tindakan-tindakan tertentu yang berkaitan dengan pelaksanaan fungsi dan jasa yang merupakan keluaran dari organisasi tersebut. Program merupakan terjemahan dari kebijakan kedalam pola tindakan yang nyata dan alokasi energi dan sumber daya lainnya baik internal maupun lingkungan eksternal,
    Sumber daya adalah masukan: keuangan, fisik, manusia, teknologi dan informasi. Pengerahan dan penyediaan sumber daya secara mantap dan dapat diandalkan mempengaruhi tiap segi kegiatan organisasi.
    Struktur intern menunjuk kepada struktur dan proses-proses yang diadakan untuk bekerjanya organisasi dan pemeliharaannya.

    2. Perubahan Organisasi
    Pengembangan organisasi pada dasarnya merupakan perubahan terencana, dimana dalam perubahan tersebut terdapat fase-fase perubahan yang dimulai dengan:
    Menumbuhkan kebutuhan untuk perubahan pada kelompok sasaran
    Melahirkan hubungan perubahan antara kelompok sasaran dan pelaku perubahan,
    Menganalisis persoalan pada kelompok sasaran yang dilakukan bersama antara pelaku perubahan dan kelompok sasaran,
    Menetapkan tujuan perubahan pada kelompok sasaran,
    Melaksanakan rencana tindakan pada kelompok sasaran,
    Menstabilkan perubahan dan mencegah ketidakberlanjutan,
    Mengakhiri hubungan antara pelaku perubahan dengan harapan kelompok sasaran dapat mengembangkan diri.

    Berdasarkan fase perubahan tersebut Kurt Lewin mengemukakan “Model Perubahan Tiga Langkah Lewin” yang intinya menjelaskan bahwa perubahan yang berhasil dalam organisasi mengikuti tiga langkah:
    1. Pelelehan status quo adalah upaya perubahan untuk mengatasi tekanan, baik dari keengganan individu atau kelompok sasaran; 
    2. Gerakan bertindak untuk pindah atau transformasi pada keadaan baru; 
    3. Pembekuan ulang yaitu pemantapan intervensi perubahan dengan menyeimbangkan kekuatan pendorong dan kekuatan penghambat/penahan. Banyak model perubahan organisasi yang mengarah kepada pengembangan organisasi seperti banyak dicuplik LAN dalam buku Teknik Penyusunan Organisasi Berbasis Kinerja. Berdasarkan model-model perubahan tersebut maka dalam melakukan perubahan organisasi untuk mengembangkan organisasi diperlukan persiapan. Tahap-tahap persiapan dalam perubahan organisasi.


    Dalam mendesain organisasi dengan pendekatan struktural dilakukan dengan,
    Prinsip-prinsip pengorganisasian;
    Fungsi-fungsi organisasi;
    Dimensi-dimensi dalam organisasi;
    Langkah-langkah penyusunan struktur organisasi.

    Mengembangkan suatu organisasi yang kuat memerlukan banyak waktu. Keberhasilannya, bagaimanapun, tergantung pada perubahan perubahan dalam pola perilaku banyak kelompok dan individu dalam organisasi tadi. Diterimanya sikap baru dan ketrampilan oleh anggota tim manajemen (kepala dinas instansi dan subordinasinya) yang terkena perubahan organisasi merupakan kunci inti persoalan. Beberapa aspek perlunya melaksanakan perubahan organisasi ialah:
    • Mengaku adanya kekurangan dalam organisasi,
    • Ada keputusan untuk mengambil tindakan perbaikan,
    • Membuat suatu kajian mendalam dan suatu analisis cermat dari seluruh keadaan organisasi,
    • Mengembangkan perubahan organisasi yang diusulkan; menjamin pengertian dengan partisipasi semua anggota organisasi,Ada kepastian persetujuan, saran, yang diperlukan rencana pengembangan yang diusulkan,
    • Sosialisasi Pengembangan Organisasi yang baru,
    • Merinci penugasan yang diubah dari fungsi, pertanggungjawaban, kewenangan, dan akuntabilitas baru,
    • Penyusunan kembali pelbagai prosedur kegiatan, hubungan, dan perangsang sesuai dengan perubahan,
    • Perubahan dan/atau persiapan petunjuk dan buku pedoman, dan diklat bagi pejabat/pegawai-pegawai inti sesuai dengan rencana baru dan upaya lanjutan efektif untuk menjamin perubahan yang tepat dalam pola-perilaku,
    • Menyebar-luaskan pengembangan organisasi dan mengambil tindakan perbaikan di mana saja diperlukan,
    • Menyesuaikan dan merubah rencana menurut pengalaman,
    • Menetapkan pengendalian manajemen yang efektif; menetapkan kriteria untuk mengukur kinerja para pejabat; menelaah prestasi berkala dimana diperlukan, dan menyusun laporan ringkas kinerja masing-masing jabatan/pekerjaan.

    Kinerja yang berhasil tidak saja merupakan akibat dari teratur rapinya rencana itu, tetapi akhirnya juga akibat dari kemampuan pucuk pimpinan instansi dan bawahan untuk merubah perilaku manajemen mereka sesuai dengan sasaran-sasaran akhir atau tujuan yang harus dicapai dengan pengembangan organisasi yang dirombak itu. Tetapi, orang, termasuk orang dewasa dapat dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan, jika diciptakan suasana atau lingkungan kerja bagi mereka untuk berbuat demikian. Inilah pokok soal dari masalah menjalankan pengembangan dan perubahan suatu organisasi besar seperti halnya organisasi perangkat daerah.

    3. Indikator Keberhasilan Perubahan
    Suatu program perubahan dapat dikatakan berhasil apabila dapat ditunjukkan hal-hal berikut:
    Peningkatan efektivitas organisasi. Efektivitas organisasi meliputi produktivitas yang semakin tinggi, semangat kerja yang makin besar, penentuan sasaran yang makin tepat, perencanaan yang makin handal, pemilihan dan penggunaan tipe dan struktur organisasi yang sesuai, tujuan yang makin jelas, rasa tanggung jawab yang makin besar dan pemanfaatan sumber dana, daya dan tenaga yang semakin tinggi. Tegasnya peningkatan kemampuan organisasi, terjadi peningkatan kinerja organisasi.

    Manajemen yang lebih baik pada seluruh jajaran organisasi yang antara lain terwujud dalam penerapan prinsip-prinsip kepemimpinan yang situasional, dengan gaya kepemimpinan yang demokratis.
    Terwujudnya komitmen dan keterlibatan seluruh anggota organisasi dalam meraih keberhasilan organisasi sebagai keseluruhan, bukan hanya keberhasilan masing-masing komponen organisasi yang bergerak sendirisendiri.
    Tumbuh dan berkembangnya semangat kerjasama dalam dan antar kelompok kerja yang didasarkan pada prinsip “simbiosis mutualistis.”
    Peningkatan kemampuan para anggota organisasi untuk mengenali berbagai faktor yang merupakan kekuatan organisasi dan mampu memanfaatkannya sebagai modal penting dalam meraih kemajuan dan sekaligus mampu dan bersedia mengakui bahwa organisasi memiliki berbagai kelemahan yang dapat menjadi penghambat ke arah kemajuan dan kesediaan untuk mengatasinya dan bahkan apabila mungkin menghilangkannya.
    Peningkatan kemampuan berkomunikasi secara efektif baik vertikal ke bawah dan ke atas, horizontal dan diagonal ke atas dan ke bawah dalam rangka penyampaian informasi, saran, kebijakan dan keputusan yang akan menghasilkan peningkatan kapabilitas organisasi untuk memecahkan masalah dan penyelesaian konflik secara fungsional.
    Penumbukan dan pengembangan serta pemeliharaan iklim kerja yang mendorong tumbuhnya kreativitas dan keterbukaan, memberikan kesempatan kepada para anggota organisasi untuk tumbuh dan berkembang dan dimana perilaku yang positif dan sehat dihargai dan perilaku yang negatif diperbaiki melalui, pengenaan sanksi disiplin berdasarkan kriteria yang rasional dan objektif.
    Berkurangnya perilaku yang bersifat disfungsional seperti penurunan produktivitas, ketidakperdulian pada pemborosan, rendahnya kesadaran tentang pentingnya waktu, tingkat kemangkiran yang tinggi dan sikap negatif terhadap organisasi.
    Pertumbuhan kesadaran yang semakin besar tentang pentingnya kapabilitas organisasi untuk terus-menerus beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah dan mampu memperbesar daya saingnya.
    Kemampuan Organisasi menarik dan mempertahankan tenaga-tenaga yang loyal, produktif, terampil, proaktif untuk terus berkarya dalam organisasi yang bersangkutan.


    MANAJEMEN KONFLIK

    PENGERTIAN
    Istilah manajemen berasal dari bahasa Italia Maneggiare (Haney dalam Mardianto, 2000) yang berarti melatih kuda-kuda atau secara harfiah to handle yang berarti mengendalikan, sedangkan dalam kamus Inggris Indonesia (Echols dan Shadily, 2000) management berarti pengelolaan dan istilah manager berarti tindakan membimbing atau memimpin, sedangkan dalam bahasa Cina, manajemen adalah kuan lee yang berasal dari dua kata yaitu kuan khung (mengawasi orang kerja) dan lee chai (memanajemen konfliksi uang) (Mardianto, 2000).

    Menurut Vasta (Indati, 1996), konflik akan terjadi bila seseorang melakukan sesuatu tetapi orang lain menolak, menyangkal, merasa keberatan atau tidak setuju dengan apa yang dilakukan seseorang. Selanjutnya dikatakan bahwa konflik lebih mudah terjadi diantara orang-orang yang hubungannya bukan teman dibandingkan dengan orang-orang yang berteman. Konflik muncul bila terdapat adanya kesalahpahaman pada sebuah situasi sosial tentang pokok-pokok pikiran tertentu dan terdapat adanya antagonisme-antagonisme emosional. Konflik-konflik substantif (sunstantif conflict) meliputi ketidak sesuaian tentang hal-hal seperti tujuan alokasi sumber daya, distribusi imbalan, kebijaksanaan, prosedur dan penegasan pekerjaan.

    Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan antara dua pihak atau lebih. Konflik dapat timbul pada berbagai situasi sosial, baik terjadi dalam diri individu, antar individu, kelompok, organisasi, maupun negara. Pendapat Deutch yang dikutip oleh Pernt dan Ladd (Indati, 1996) menyatakan bahwa proses untuk mendapatkan kesesuaian pada individu yang mengalami konflik disebut dengan pengelolaan konflik atau bisa disebut dengan manajemen konflik.

    Konflik dapat diartikan juga sebagai ketidaksetujuan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok-kelompok dalam organisasi yang timbul karena mereka harus menggunakan sumber daya yang langka secara bersama-sama atau menjalankan kegiatan bersama-sama dan atau karena mereka mempunyai status, tujuan, nilai-nilai dan persepsi yang berbeda.
    Anggota-anggota organisasi yang mengalami ketidaksepakatan tersebut biasanya mencoba menjelaskan duduk persoalannya dari pandangan mereka. Sikap saling mempertahankan diri sekurang-kurangnya diantara dua kelompok, yang memiliki tujuan dan pandangan berbeda, dalam upaya mencapai satu tujuan sehingga mereka berada dalam posisi oposisi, bukan kerjasama.

    Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa manajemen konflik adalah cara yang digunakan individu untuk menghadapi pertentangan atau perselisihan antara dirinya dengan orang lain yang terjadi di dalam kehidupan.

    MACAM-MACAM KONFLIK
    1. Konflik individu dengan individu; Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan individu pimpinan dari berbagai tingkatan. Individu pimpinan dengan individu karyawan maupun antara inbdividu karyawan dengan individu karyawan lainnya.
    2. Konflik individu dengan kelompok; Konflik semacam ini dapat terjadi antara individu pimpinan dengan kelompok ataupun antara individu karyawan dengan kelompok pimpinan
    3. Konflik kelompok dengan kelompok; Ini bisa terjadi antara kelompok pimpinan dengan kelompok karyawan, kelompok pimpinan dengan kelompok pimpinan yang lain dalam berbagai tingkatan maupun antara kelompok karyawan dengan kelompok karyawan yang lain.

    PENYEBAB TIMBULNYA KONFLIK
    1. Berbagai sumber daya yang langka; Karena sumber daya yang dimiliki organisasi terbatas / langka maka perlu dialokasikan. Dalam alokasi sumber daya tersebut suatu kelompok mungkin menerima kurang dari kelompok yang lain. Hal ini dapat menjadi sumber konflik.
    2. Perbedaan dalam tujuan; Dalam suatu organisasi biasanya terdiri dari atas berbagai macam bagian yang bisa mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Perbedaan tujuan dari berbagai bagian ini kalau kurang adanya koordinasi dapat menimbulkan adanya konflik.
    3. Saling ketergantungan dalam menjalankan pekerjaan; Organisasi merupakan gabungan dari berbagai bagian yang saling berinteraksi. Akibatnya kegiatan satu pihak mungkin dapat merugikan pihak lain, dan ini merupakan sumber konflik pula.
    4. Perbedaan dalam nilai atau persepsi; Perbedaan dalam tujuan biasanya dibarengi dengan perbedaan dalam sikap, nilai dan persepsi yang bisa mengarah ke timbulnya konflik.
    5. Sebab-sebab lain; Selain sebab-sebab di atas, sebab-sebab lain yang mungkin dapat menimbulkan konflik dalam organisasi misalnya gaya seseorang dalam bekerja, ketidakjelasan organisasi dan masalah-masalah komunikasi.